Rabu, 01 Mei 2013

JALAN SETAPAK



Lelaki itu menyusuri jalan setapak,
dan menemukan jejak-jejak langkah seseorang,
yang rupanya telah lebih dulu melewatinya.

Lelaki itu mengira-ngira,
sudah selama apa pemilik jejak itu menapakinya,
hingga jejaknya nyaris tak berbekas lagi di sana.

"Rupanya sudah selama itu ia pergi," gumam lelaki itu lirih.

Tak perlu bertanya siapa pemilik jejak yang nyaris tak berbekas itu.
Lelaki itu tahu.
Ia sangat-sangat tahu.
 
"Kini saat yang tepat untukku pergi," ujar lelaki itu sembari memantapkan langkah,
meninggalkan jejak-jejak baru, di jalan setapak yang dinamainya Kenangan.


Irin Sintriana


Tidak ada komentar: