Jumat, 16 Oktober 2009

KAMU


Kaulah yang menggoreskan tinta keemasan di mentari pagiku
Membuatnya tak biasa,
Membuatnya lebih indah

Memberiku pengharapan yang tak pernah pupus
Detik demi detik

Waktu demi waktu

Tak pernah berlalu sedetikpun


Kaulah pemilik sinar perak sang bintang malam
Langit yang dulu sepi hanya ditemani sang dewi malam
, kini bercahaya:
Terang yang tak lagi biasa


Semua kini menjadi lebih indah
Hanya karena satu kata:

Kamu

(Irin Sintriana)


4 komentar:

Sugeng mengatakan...

Semoga sinarnya tidak redup, salam kenal, ya

IRIN SINTRIANA mengatakan...

@ Sugeng: salam kenal juga. Thanks udah mampir yah... :)

Samalona mengatakan...

Ungkapan terima kasih yang tidak perlu diucapkan. Menyentuh dan meresap.

IRIN SINTRIANA mengatakan...

@ Samalona : Thanks Samalona :)